Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Mengenal Lebih Dekat Sosok Maria Al-Qibtiyyah

Gambar
1. Biografi  Salah seorang istri Rasulullah Saw berasal dari Qibti di Mesir. cantik, molek, lemah lembut. Maria al-qibtiyah dalam (Bahasa Arab:  مارية القبطية  ) atau Maria si Qibti, bahasa Inggeris (Maria The Copt) Maria al-qibtiyyah lahir di desa Hifn, dekat kota Anshina, disebelah timur sungai Nil,ia berasal dari suku qibti,mesir,yang beragama kristen ortodoks . Ayahnya bernama Syam'un asli qibti, sedangkan ibunya berdarah romawi beragama nasrani. ketika menginjak remaja, ia dan saudaranya yang bernama  Sirin , di ambil oleh Maqauqis sebagai dayang-dayang, pada saat itulah, di kalangan rakyat mesir sudah tersebar berita tentang kedatangan seorang nabi di jazirah arab. berita itu diperkuat oleh kedatangan utusan Rasulullah  Hathib bin Abi Balta'ah , yang menyampaikan surat kepada Muqauqis.yang isi suratnya menyatakan ajakan masuk islam kepada Maqauqis,tapi Maqauqis tidak dapat memenuhi ajakan Rasulullah untuk memeluk agama islam,karena rakyat qibti sangat kuat berpeg

KISAH NABI MUSA MENAMPAR MALAIKAT MAUT

Gambar
Al-Imam Al-Bukhari telah meriwayatkan di dalam kitab Shahih-nya: Wafatnya Nabi Musa ‘alaihis salam, dari Abu Hurairah bahwa ia radhiyallahu ‘anhu berkata,  “Malaikat Maut diutus mendatangi Musa ‘alaihis salam. Ketika malaikat itu datang kepadanya, maka Musa pun menempelengnya (hingga buta matanya). Kemudian Malaikat Maut kembali kepada Rabbnya dan berkata, ‘Engkau telah mengutusku kepada seorang hamba yang tidak menginginkan kematian.’  Lalu Allah mengembalikan penglihatan malaikat tersebut dan berkata, ‘Kembalilah engkau dan katakan kepadanya untuk ia meletakkan tangannya di punggung sapi jantan. Kemudian ia berhak (tetap hidup) sejumlah bulu (dari sapi jantan itu) yang tertutupi tangannya, dengan hitungan satu bulunya merupakan setahun kesempatan hidup.’  Musa lalu berkata, ‘Wahai Rabbku, kemudian apa setelah hitungan itu?’  ‘Kemudian kematian,’ jawab Allah.  Musa pun berkata, ‘Maka sekarang saja (kematianku tanpa diundur lagi).’ Selanjutnya Musa berdoa kepada Allah untuk mendekat